Siapa yang tak kenal facebook alias FB, Twitter, Friendster dan lain sebagainya? Tentu sebagian besar dari kita sudah sangat akrab bergelut dengan jejaring sosial dunia maya tersebut. Terlebih-lebih penggunaannya bisa menggunakan hand phone atau telepon selular, tentunya semakin menambah daya tarik sendiri bagi pengguna. Belum lagi cara penggunaannya yang sangat simpel dan bersahabat, fasilitas yang menarik, murah meriah, membuat jejaring sosial ini kian hari kian dipadati para pengunjungnya. Maka dari itu maka tak heran lagi, jika kita saat ini kita lebih memilih jejaring sosial dunia maya ini untuk mencari kawan, sahabat, pacar atau bahkan jodoh, ketimbang melakukan jejaring sosial dalam dunia nyata. Disamping lebih mudah, juga menawarkan beragam pilihan yang jumlahnya tak terhitung. Bahkan dalam satu hari kita bisa mencari pertemenan hingga ribuan orang. Bayangkan jika kita melakukannya dalam dunia nyata, butuh berapa lama untuk mendapatkan teman berjumlah ribuan?
Kita sungguh patut bersyukur dengan kemajuan teknologi di bidang komunikasi dan informasi ini. Berkat adanya jejaring sosial di dunia maya ini kita bisa lebih mudah dalam berhubungan dengan kawan-kawan atau sahabat-sahabat kita tanpa harus beranjak dari tempat duduk. Cukup berada di depan layar kita sudah bisa terhubung dengan orang-orang yang letak geografisnya berbeda. Bahkan tak jarang kita bisa bertemu lagi dengan kawan lama yang selama ini putus komunikasi di dalam dunia maya.
Selain mendapatkan kawan atau sahabat yang banyak, kita pun dapat saling berbagi, baik berbagi curhat, ilmu pengetahuan, ide-ide, gagasan, pengalaman dan lain sebagainya. Cukup update status, maka akan bermunculan komentar dari kawan-kawan yang sudah terhubung dalam pertemanan. Bahkan bisa juga dimanfaatkan untuk memasarkan produk atau barang-barang yang kita jual dengan biaya yang murah meriah dan sangat simpel.
Namun, disisi lain, kita tak bisa menampik anggapan orang-orang bahwa jejaring sosial dunia maya banyak menimbulkan efek negatif, seperti alienasi, ketergantungan, penculikan, penipuan dan lain sebagainya. Berkaitan dengan masalah ini memang sudah banyak fakta terjadi, dan tak perlu saya sebutkan satu persatu. Memang banyak juga orang-orang yang memanfaatkan jejaring sosial dunia maya ini dengan tujuan yang negatif, terutama terjadi pada anak muda sebagai korbannya.
Terlepas dari efek positif ataupun efek negatif dari jejaring sosial dunia maya, kemunculannya mampu membuat perubahan yang sangat besar dalam masyarakat kita. Terutama perubahan dalam cara bersosial. Jika sebelum-sebelumnya lebih sering langsung dilakukan di dunia nyata, maka saat ini sudah berbeda, yakni melalui dunia maya. Hal ini mengindikasikan bahwa kita saat ini sedang bergerak menuju masyarakat digital. Karena, sebagian besar waktu kita bersosial saat ini lebih banyak dilakukan di dunia maya. Walaupun mungkin saya mengambil kesimpulan terlalu berlebihan.
Memang jejaring sosial dunia maya saat ini lebih banyak di dominasi oleh kaum muda dan setengah baya, namun, tak menutup kemungkinan perkembangan selanjutnya anak-anak dan orang tua juga turut menikmati jejaring sosial dunia maya. Hal tersebut lebih dikarenakan masih belum memasyarakatnya dunia internet secara menyeluruh sampai ke desa-desa dan juga karena minimnya kemampuan untuk menggunakannya, terutama yang masih anak-anak dan orang tua. Jika sosialisasi melek internet terus gencar dilakukan, maka lambat laun kita akan segera menyambut kehadiran masyarakat digital, yakni masyarakat yang sebagian besar kegiatannya dilakukan melalui dunia maya. Dan kemungkinan ke arah tersebut sangatlah besar.