Selasa, 23 Oktober 2012

Akulturasi dan Relasi Internakultural

                                             Nama : Eka Permatasari
                                             NPM : 19510251
                                             Kelas : 3PA05









Akulturasi
            Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsure dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsure kebudayaan kelompok itu sendiri. Menurut Koentjaraningrat (1996: 15), akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu di hadapkan dengan unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.
            Sedangkan menurut Gillin & Gillin dalam bukunya “culture sociology”, memberikan definisi mengenai akulturasi sebagai proses dimana masyarakat-masyarakat yang berbeda-beda kebudayaannya mengalami perubahan oleh kontak yang sama dan langsung, tetapi dengan tidak sampai pada pencampuran yang komplit dan bulat dari kedua kebudayaan itu.
            Contoh: Saat budaya rap dari negara asing digabungkan dengan bahasa jawa, sehingga menge-rap dengan menggunakan bahasa jawa.
           
Relasi Internakultural
            Relasi internakultural atau komunikasi antarbudaya adalah komunikasi yang terjadi diantara orang-orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda (bisa berbeda ras, etnik, atau sosioekonomi, atau gabungan dari semua perbedaan ini.Menurut Stewart L. Tubbs, komunikasi antarbudaya adalah komunikasi antara orang-orang yang berbeda budaya . kebudayaan adalah cara hidup yang berkembang dan dianut oleh sekelompok orang serta berlangsung dari generasi ke generasi.
            Hamid Mowlana menyebutkan, komunikasi antarbudaya sebagai humanflow across national boundaries. Misalnya: dalam keterlibatan suatu konfrensi internasional dimana bangsa-bangsa dari berbagai Negara berkumpul dan berkomunikasi satu sama lain.
            Guo-Ming Chen dan William J. Sartosa mengatakan bahwa komunikasi antarbudaya adalah proses negosiasi atau pertukaran sistem simbolik yang membimbing perilaku manusia dan membatasi mereka dalam menjalankan fungsinya sebagai kelompok.


John. B Watson (1878-1958)
            Menurut John Watson, perilaku yang terbentuk merupakan hasil suatu pengkondisian. Hubungan berantai sederhana antara stimulus dan respon yang membentuk rangkaian kompleks perilaku, meliputi: pemikiran, motivasi, kepribadian, emosi, dan pembelajaran.
            Jadi akulturasi dan relasi internakultural saling mempengaruhi karena dengan akulturasi seseorang dapat mengetahui kebudayaan asing yang ada, sedangkan relasi internakultural merupakan komunikasi antarbudaya yang hidup di dalam masyarakat yang berbeda ras, suku, etnis,dll. Yang menjadikan budaya semakin beragam adalah karena manusia hidup dengan ditrunkannya warisan budaya dari generasi terdahulu sampai generasi selanjutnya. Dari teori psikologi sendiri hal kebudayaan berpengaruh melalui suatu proses pengkondisian dalam hal ini akulturasi dan relasi internakultural terjadi melalui proses pengkondisian yang terjadi dengan adanya stimulus dan respon yang merangkai menjadi suatu kompleks perilaku. Dengan akulturasi, seseorang belajar untuk mengkondisikan bagaimana pengaruh asing mempengaruhi kebudayaan pribumi dan relasi internakultural terjadi dengan adanya pengkondisian komunikasi antarbudaya yang membuat manusia saling berinteraksi dengan budaya yang bermacam-macam di dunia ini.


Sumber :

Rabu, 10 Oktober 2012

Transmisi Budaya


     1.     Definisi Transmisi Budaya
          Budaya berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
          Transmisi budaya adalah cara sekelompok manusia atau hewan yang berada di dalam suatu wilayah atau budaya untuk mempelajari suatu informasi baru. Cara belajar sangat di pengaruhi oleh bagaimana budaya itu dapat disosialisasikan kepada anak kecil dan anak muda.
            Definisi lain mengenai transmisi budaya adalah kegiatan pengiriman atau penyebaran pesan dari generasi yang satu ke generasi yang lain tentang sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan dan sulit diubah.

     2.     Bentuk-Bentuk Transimisi Budaya
A.    Enkulturasi
            Enkulturasi adalah proses penerusan kebudayaan dari generasi yang satu ke generasi selanjutnya selama hidup seseorang individu dimulai dari institusi keluarga terutama tokoh ibu.
            Enkulturasi mengacu pada proses dengan mana budaya ditransmisikan dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Kita mempelajari kultur (budaya), bukan mewarisinya. Kultur ditransmisikan melalui proses belajar, bukan melalui gen. orang tua, kelompok, teman, sekolah, lembaga keagaaan, dan lembaga pemerintahan merupakan guru-guru utama dibidang kultur. Enkulturasi terjadi melalui mereka.

B.     Akulturasi
            Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsure dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah kedalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsure kebudayaan kelompok itu sendiri.

C.     Sosialisasi
            Sosialisasi adalah proses pemasyarakatan, yaitu seluruh proses apabila seorang individu dari masa kanak-kanak sampai dewasa, berkembang, berhubungan, mengenal, dan menyesuaikan diri dengan individu-individu lain dalam masyarakat. Menurut Soerjono Soekanto, sosialisasi adalah suatu proses dimana anggota masyarakat baru mempelajari norma-norma dan nilai-nilai masyarakat di mana ia menjadi anggota.

     3.     Pengaruh Terhadap Perkembangan Psikologi Individu
A.    Pengaruh Enkulturasi terhadap perkembangan psikologi individu
            Enkulturasi mempengaruhi perkembangan psikologi individu melalui proses belajar dan penyesuaian alam pikiran dan sikap individu dengan sistem norma, adat, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya.

B.     Pengaruh Akulturasi terhadap perkembangan psikologi individu
            Akulturasi mempengaruhi perkembangan psikologi individu melalui suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsure dari suatu kebudayaan asing.

C.     Pengaruh Sosialisasi terhadap perkembangan psiologi individu
            Beberapa teori perkembangan manusia telah mengungkapkan bahwa manusia telah tumbuh dan berkembang dari masa bayi ke masa dewasa melalui beberapa langkah jenjang. Kehidupan anak dalam menelusuri perkembangannya itu pada dasarnya merupakan kemampuan mereka berinteraksi dengan lingkungan. Pada proses integrasi dan interaksi ini faktor intelektual dan emosional mengambil peranan penting. Proses tersebut merupakan proses sosialisasi yang mendudukan anak-anak sebagai insan yang secara aktif melakukan proses sosialisasi.

     4.     Awal Masa Perkembangan Dan Pola Kelekatan (Attachment) Pada Ibu Atau Pengasuh
            Kesamaan dan perbedaan antar budaya dalam hal transmisi budaya mempengaruhi pola perkembangan seorang anak, jika seorang anak sedari dini lebih banyak menghabiskan waktunya bersama pengasuh maka kelekatan antara seorang anak dan ibu tersebut kurang daripada seorang anak yang banyak menghabiskan waktunya bersama dengan ibu nya. Karena pengaruh sosialisasi, akulturasi dan enkulturasi terjadi di masyarakat membuat setiap orang berusaha untuk mengetahui hal tersebut. Sehingga pola perilaku individu mengalami proses belajar dalam kesehariannya melalui sosialisasi terhadap lingkungan yang mempengaruhinya.
            Psikologi individu cenderung lebih menekankan kepada bagaimana individu bertingkah laku di kehidupan sehari-hari jika kita lihat dari sudut pandang cara belajar maka tingkah laku ini sedikit banyak dipengarui oleh budaya.
            Perkembangan adalah proses hidup manusia dari dilahirkan hingga meninggal dan banyak hal-hal yang dapat mempengaruhi perkembangan seseorang diantaranya budaya.

Sumber :

Selasa, 09 Oktober 2012

Pengertian dan Tujuan dari Psikologi Lintas Budaya


     1.     Pengertian Psikologi Lintas Budaya  
            Psikologi Lintas Budaya merupakan kajian mengenai persamaan dan perbedaan dalam fungsi individu secara psikologis, dalam berbagai budaya dan kelompok etnik; mengenai hubungan-hubungan di antara ubahan psikologis dan sosio-budaya, ekologis, dan ubahan biologis, serta mengenai perubahan-perubahan yang berlangsung dalam ubahan-ubahan tersebut.
  •   Menurut Segall, Dasen dan Poortinga

        Psikologi Lintas Budaya adalah kajian mengenai perilaku manusia dan penyebarannya, sekaligus memperhitungkan cara perilaku itu dibentuk dan dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan sosial dan budaya. Definisi ini mengarahkan perhatian pada dua hal pokok: keragaman perilaku manusia di dunia dan kaitan antara perilaku terjadi.

     2.     Tujuan Psikologi Lintas Budaya
            Tujuan dari kajian psikologi lintas budaya adalah mencari persamaan dan perbedaan dalam fungsi-fungsi individu secara psikologis, dalam berbagai budaya dan kelompok etnik.

     3.     Hubungan Psikologi Lintas Budaya dengan ilmu lainnya
·         Hubungan Psikologi Lintas Budaya dengan Sosiologi
Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi menyatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial.
Dari definisi diatas dapat kita lihat bahwa adanya hubungan antara psikologi lintas budaya dan sosiologi, dimana dalam psikologi lintas budaya tidak terlepas dari struktur sosial, proses sosial serta perubahan sosial, akan tetapi pada sosiologi yang dipelajari adalah prosesnya dan pada psikologi lintas budaya yang dibahas adalah perilaku manusia atau individunya dalam melakukan berbagai proses tersebut, sehingga kedua bidang ilmu tersebut saling berhubungan antara satu dan lainnya.
·         Hubungan Psikologi Lintas Budaya dengan Antropologi
Koentjaraningrat: Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan.
Secara garis besar antropologi dan psikologi lintas budaya hampir sama, sama-sama membahas tentang cultural, antropologi membahas cultural pada suatu masyarakat dan masyarakat itu sendiri menjadi bahan kajian dalam ilmu psikologi lintas budaya, sehingga hubungan antar keduanya sangatlah erat.
·         Hubungan Psikologi Lintas Budaya dengan Biologi
Biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang segala sesuatu mengenai makhluk hidup. Jelas saja biologi dan psikologi lintas budaya saling berhubungan, karena objek materialna sama yaitu manusia, namun biologi objek materialnya bukan hanya manusia yakni semua makhluk hidup yang ada, salah satunya manusia.
           
Sumber :