Rabu, 27 Maret 2013

Terapi Psikoanalisis


       Psikoanalisis adalah cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund Freud dan para pengikutnya, sebagai studi fungsi dan perilaku psikologis manusia. Sigmund Freud sendiri dilahirkan di Moravia pada tanggal 6 Mei 1856 dan meninggal di London pada tanggal 23 September 1939. Psikoanalisis Freud adalah sistem psikologi yang diarahkan pada pemahaman, penyembuhan, dan pencegahan penyakit-penyakit mental. Psikoanalisis Freud juga merupakan suatu sistem dinamis dari psikologi yang mencari akar-akar tingkah laku manusia di dalam motivasi dan konflik yang tak disadari.
          Proses psikoanalisis berlangsung lama dan biasanya membutuhkan 3 atau 4 sesi analitik setiap minggu untuk satu jangka waktu 2 atau 3 tahun atau bahkan juga bisa lebih lama lagi. Selama sesi-sesi analitik, pasien berbaring diatas tempa tidur. Terapis yang disebut psikoanalis, biasa disebut analis, duduk dibelakang pasien supaya tidak mengganggu pasien.secara tradisional, analis memainkan peran yang pasif dan tidak melakukan sesuatu selain hanya menunjukkan kesamaan dan perbedaan dalam perasaan-perasaan atau pengalaman-pengalaman yang mungkin perlu diperhatikan lebih lanjut oleh pasien. Kadang-kadang analis memberikan penafsiran untuk membantu pasien untuk mencapai pemahaman tentang suatu konflik.

Tujuan terapi psikoanalisis
         1.      Membuat tidak sadar menjadi sadar
         2.      Mengatasi tahap-tahap perkembangan tidak terpecahkan
         3.      Membantu klien belajar, mengatasi, dan menyesuaikan
         4.      Rekonstruksi kepribadian


Teknik terapi psikoanalisis
(    1)   Asosiasi Bebas : dalam teknik ini klien disuruh untuk duduk santai atau tidur lalu menceritakan semua    pengalaman yang terlintas dalam benaknya baik yang teratur maupun tidak, sepele atau penting, logis atau tidak logis, relevan atau tidak, semuanya harus diungkapkan. Asosiasi-asosiasi yang diucapkan itu kemudian ditafsirkan sebagai pengungkapan tersamar pengalaman-pengalaman yang direpres.
(    2)   Analisis Mimpi : Freud memandang mimpi sebagai jalan utama menuju ke alam tak sadar karena isi mimpi ditentukan oleh keinginan-keinginan yang direpres. Keinginan-keinginan itu muncul lagi dalam bentuk symbol sebagai jalan menuju pemuasan.
(     3)   Analisis Resistensi : ditujukan untuk menyadarkan pasien terhadap alasan-alasan terjadinya resistensinya terapis meminta pasien menafsirkan resistensi.
4)   Analisis Transferensi : terjadi kalau dalam pertemuan terapi terungkap adanya displacement dalam diri pasien. Hal itu terjadi kalau pasien mengalihkan sasaran perasaan cinta atau bencinya kepada terapis yang menanganinya. Transferensi itu menunjukan kebutuhan pasien untuk mengekspresikan kebutuhannya. Semua ini berlangsung secara tidak sadar, terapis sering jadi sasaran atau pengganti. Di sini terapis berusaha untuk menjelaskan perasaan-perasaan yang sedang dialami atau yang diekspresikannya pada terapis, sehingga pasien memiliki satu pemahaman yang lengkap mengenai kesulitan yang dihadapi.



Kelebihan terapi psikoanalisis
        1.      Terapi ini memiliki dasar teori yang kuat.
      2.     Dengan terapi ini terapis bisa lebih mengetahui masalah pada diri klien, karena prosesnya dimulai dari        mencari tahu pengalaman-pengalaman masa lalu pada diri klien.
  3.   Bisa membuat klien mengetahui masalah apa yang selama in tidak disadarinya.


Kekurangan terapi psikoanalisis
       1.      Waktu yang dibutuhkan dalam terapi terlalu panjang
       2.      Karena waktunya lama, dapat membuat klien jenuh
       3.      Memakan banyak biaya bagi klien
       4.      Diperluka terapis yang benar-benar terlatih untuk melakukan terapi

     SUMBER :
     http://id.wikipedia.org/wiki/Psikoanalisis
     Para Psikolog Terkemuka Dunia (www.books.google.co.id)
     Kesehatan Mental 2 (www.books.google.co.id)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar